Selasa, 19 April 2011

\Novel/ The games (buatan sendiri)


5. Ketahuan?? (part 3)

“Ups sudah waktunya aku pergi” Kata Sidi sambil melihat jam
“Tha” katanya lagi sambil menekan tombol teleport di gulungan teleport yang dia bawa
“Memang hoki hari ini hahaha”kata Sidi dalam hati
“Tunggu dulu” kata Cristoper sambil melempar tali laso ke sidi, tiba-tiba proses teleportnya pun gagal.
“Kau harus menjelaskan beberapa hal disini” katanya lagi sambil mengikat Sidi di sebuah kursi.
“Menjelaskan tentang??” kata Sidi tenang
“Level, job,dan sekill apa yang kau gunakan pada saat mengalahkan Ilban” Tanya Cristoper serius
“Aku level 1, perasaan tidak ada yang namanya job di game ini, dan bukan aku yang ..” “jangan berbohong, aku bisa merasakan auramu berubah pada saat itu”kata Sadewa menyela perkataan Sidi
“sabar Sadewa, kita tak akan pernah menemukan jawabannya kalo seperti ini ” kata Chandra
“Aku mengerti. Kalian pasti bigung mengapa level 1 bisa membawa lich Kristal, mengalahkan Ilban sendiri sedangkan, Ilban hanya bisa dikalahkan oleh 3 orang seperti kalian atau, 10 orang warior level tinggi, dan membawa kalian ke rumah sakit ini.” Kata Sidi tenang
“Bila ada pertanyaan tahan dulu karena waktuku hanya 5 menit lagi” katanya lagi melanjutkan
“Dan 1 hal lagi.”kata Sidi Serius
“Tolong lepaskan ikatan ini”  kata Sidi kesal

Setelah ikatan Sidi dilepas
Cerita pun dimulai

“hmm. Dmn ini yah?” kata Sidi sambil melihat sekeliling kebingungan
“Seharusnya disini banyak momon level kecil, bukan momon level 100++” kata Sidi histeris sambil terus berlari menghindari serangan para monster tersebut.
Setelah beberapa lama berlari dia pun selamat dari kejaran monster tersebut.
“Hahaha selamat” katanya senang
“Tapi dimana ini yah?” mulai bingung
“Ada orang” katanya senang setelah melihat seseorang terkapar di tengah jalan setapak  tersebut.
“Wah lukanya sangat parah dan sepertinya terkena racun , apakah kau masih hidup?”  katanya sambil memeriksa dengan menusuk nusukkan sebatang kayu
“argh tolong”kata orang tersebut kesakitan
“kau masih bisa minum kan? Sebentar aku carikan.”kata sidi sambil membonkar isi tas pinggangnya
“Nah ini dia.” Katanya lagi sambil mengeluarkan sebuah botol berwarna merah dari dalam tasnya
“memang tidak enak. Tapi berkhasiat”kata Sidi lagi sambil memberikan obat tersebut kepada orang tersebut, lalu di minumnya.
“wah mulai sembuh ,ini terbuat dari apa?” katanya senang sekaligus bingung
“Kau tak perlu tahu. Oh ya perkenalkan nama ku Sidi. Namamu?”kata Sidi sambil mengulurkan tangan untuk mengalihkan pembicaraan
“Namaku Zee” katanya sambil menyambut jabatan tangan sidi
“Jadi dimana ini?” kata Sidi berdiri sambil melihat sekeliling
“di luar altar kuno, yah tepatnya dihalaman istana tempat PB lich tinggal” kata Zee sambil memeriksa bawaannya
“kau punya potion lebih?” Tanya Zee
“nih” kata Sidi sambil memberi beberapa potion kepada Zee
“Ayo kita ketempat Lich” Kata Zee semangat
“ok..” Kata Sidi semangat
Setelah beberapa lama berjalan mengendap-endap, mereka pun menemukan gerbang menuju PB tersebut
“hati-hati dia sangat berbahaya” Kata Zee memberi peringatan
“ada koin di sana. Aku ambil dulu yah” Kata sidi sambil pergi mengambil sebuah koin yang berada 5 meter dari pintu gerbang tersebut.
“lumayan buat beli potion 1 biji”katanya lagi sambil mengambil koin tersebut
Tiba-tiba pintu tersebut terdorong dan mementalkan Zee yang ada di depannya
“kau tak apa-apa?” kata Sidi kaget
“tidak.”kata Zee sambil mengeluarkan 2 buah belati
“kau tunggu diluar saja” Perintah Zee sambil berlari masuk ke ruangan tersebut
“ok.. kalo ada apa-apa ,bilang minimal teriak..” kata Sidi duduk bersender di sebuah pilar
Beberapa menit kemudian
“wow, hanya dalam 10 menit” Kata sidi kagum
“dan tanpa luka” kata Zee sombong
“ini ambillah sebagai tanda bahwa kau adalah teman ku.”Kata Zee sambil memberi Sidi sebuah Kristal

Cerita pun ber akhir

“Dan aku pun bertemu dengan kalian” Kata Sidi mengakhiri ceritanya
“bagaimana kau bisa pergi ke tempat kakakmu dengan cepat?” Tanya sadewa bingung
“apa fungsinya call?” Tanya Sidi balik
“Bagaimana kau mengalahkan dia?”
“Bukan aku yang mengalahkan dia. Si Zee lah yang mengalahkannya” kata sidi tertawa
“perlu aku panggilkan?” Kata Sidi bersiap-siap mengirim sebuah surat
“ah tidak perlu ” kata Sadewa tenang
“ups sudah hampir 4 mnt” kata Sidi sambil melihat jamnya
“Aku pergi dulu yah”kata Sidi lgi sambil menekan tombol teleport di gulungan teleport yang dia bawa
lalu dia pun menghilang

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar