\Novel/ The games (buatan sendiri)
7. pertarungan yang tertunda
Sang Ghost Knight pun muncul di belakang anak itu lalu menangkap anak kecil itu lalu sang Ghost Mage pun meluncurkan fire arrow anak kecil dan Ghost Knight itu pun kena telak, tiba tiba sang anak kecil itu berbubah menjadi sepotong kayu. Tidak jauh dari Ghost mage muncullah anak kecil itu
“nice… sekarang giliranku” puji anak kecil itu lalu menghilang.
Tiba tiba muncul 4 buah kunai, 2 menyerang Knight dan 2 lagi menyerang mage. Tapi sayangnya meraka berhasil menghindar dari ke 2 kunai itu dan menancap di belakang mereka, dan tiba tiba “duar, duar, duar, duar” ke empat kunai itu meledak dan mementalkan mereka.
Anak kecil itu pun muncul di tempat ledakan tadi.
“ini baru di mulai.. ayo berdiri” katanya sambil memainkan belatinya
Mereka pun bangun dan mulai mempersiapkan penyerangan, tapi anak kecil itu sudah menghilang lagi dan tiba tiba muncul 4 kunai lagi dan menyerang mereka, tapi mereka tangkis dan pergi menjauhi kunai itu, sayang mereka tidak tahu bahwa kunai itu di pasangi tali dan mereka pun terlilit oleh kunai itu dan bum mereka pun kena telak dan jatuh terkapar.
“Membosankan…” katanya sambil meninggal kan ke 2 mayat itu menghilang sedikit demi sedikit, lalu dia pun menghilang.
Di tempat lain
Hutan lewuk di sebelah timur hutan crimson.
“Disana sudah selesai??”Tanya seorang wanita kepada seorang Knight yang sedang melawan 3 ekor black mosquito
“Sebentar lagi. Bagaimana dengan mu Valentine?”katanya sambil menangkis serangan dari seekor mosquito dan menebas seekor lagi yang di sebelahnya dengan pedangnya.
“Aku sudah selesai.. berapa ekor lagi perlu kita bunuh hari ini?” katanya sambil duduk di sebuah pohon rindang
“Ini yang terakhir” katanya sambil meloncat dan menusuk tepat di jantungnya
“kau melupakan 1 ekor lagi” kata valentine sambil berlari ke musuh yang tersisa
“tenang aku tidak melupakan dia” katanya sambil menusuk kearah belakang tepat mengenai kepala mosquito tersebut
“gimana?” katanya sambil menoleh ke arah wanita itu berlari
“kyaa ” tiba tiba wanita itu terpleset oleh darah mosquito dan dengan sigap sang knight membuang senjata dan prisai lalu menangkap bahunya, tapi sayang bukan bahunya yang tertangkap tapi buah dadanya…
“plak plak” dengan sukses dia mendapatkan 2 sentuhan yang sedikit agak keras di pipinya.
“maaf aku tak sengaja” katanya sambil membungkuk dengan hiasan berupa tangan merah di ke dua belah mukanya.
“lain kali berhati hati lah atau tidak, kau akan mendapatkan lebih dari pada itu”
Katanya memunggungi knight itu dengan muka memerah.
“ayoo berangkat, sudah waktunya untukku log off”katanya sambil berjalan menuju kota, tiba tiba di dalam perjalanan hujan pun turun dengan lebat
“waa hujan” kata valentine sedikit kesal
“sini berteduh” kata knight sambil menggunakan force knightnya untuk membuat sebuah tameng besar sebagai payung
“trima kasih” katanya senang sambil berlari kecil mendekati knight itu. Dan mulai melanjutkan perjalanan
“oh ya aku mau nanya, kenapa teman teman mu memanggilmu DK?” katanya lagi bingung
“Kami pertama kali berkenalan Waktu kelas 1 SMA di dota, pada saat itu secara tidak sengaja kami 1 tim, aku, Cristoper, Sadewa, dan Sidi. Pada saat itu kami tidak saling kenal jadi kami memanggil nama hero masin masing. Aku memakai Dragon Knight, Cristoper memakai sven, Sadewa memakai Ursa, dan Sidi memakai murloc. Saat saat yang menyenangkan” katanya menjelaskan sambil tersenyum.
Valentin pun terpesona melihat senyuman Chandra ,terlihat dengan jelas dari mukanya yang memerah dan pandengannya terus menuju wajah Chandra yang tersenyu lembut itu.
“ah…ada sesuatu di wajah ku?” kata Chandra sambil mengelap wajahnya
“tadi ada darah di pipi sebelah kanan mu” katanya mulai sadar dan memalingkan wajahnya yang merah. Hujan pun reda
“wah hujannya sudah reda” kata Chandra sambil menormalkan prisainya
Dan menaruhnya ke punggung
Dan tiba tiba muncullah seorang anak kecil memakai baju hitam dan berlambangkang salib putih di belakangnya
“wah mesra sekali” kata anak itu mendekati mereka
“Zee?” Kata Valentine kaget.
“Sidi?” Kata Chandra dalam hati
“hai Valentine.. bisa aku pinjam dia sebentar?” katanya tersenyum sambil memainkan belatinya
“Apa yang kau ingin lakukan padanya?” katanya sedikit kebingungan
“Aku hanya ingin memastikan dia pantas atau tidak menjadi pacarmu..”
Katanya masih sambil memainkan 2 buah blatinya. Lalu dia melakukan dash kedepan Chandra lalu menusuk nya, tapi dia tangkis dengan pedangnya.
“Sidi? Apa yang kau lakukan?” Tanyanya bingung
“kenapa dia membongkar rahasianya sendiri??” Kata Chandra dalam hati
“aku kan sudah mengatakannya.” Kata Zee sambil loncat ke belakang
“apa kau takut melawanku pasek?” kata Zee sambil tersenyum
“Aku terima tantanganmu pendek” Kata Chandra sambil memakai Prisainya
Dan pertarunga pun di mulai
Zee pun lari dan menusuk Chandra , tapi berhasil di tangkis dengan prisainya. Zee pun melompat kebelakang Chandra dan menebas lehernya tapi dia menunduk sambil membalikan badannya dan menebas Zee yang masih melayang, Zee pun menangkis pedang tersebut dengan kedua belatinya dan dia pun terpental, dan mendarat dengan sempurna.
“pertahanan yang bagus” puji Zee sambil memutar mutarkan belatinya
“gerakan yang lincah ” puji Chandra sambil berdiri menghadap Zee
Lalu Chandra pun melakukan dash dan melompat sambil berputar sekali dan berusaha membelahnya menjadi dua, tapi Zee berguling ke samping dan loncat menghindari dentuman tersebut
“duar”suara yang di timbulkan pedang tersebut saat menyentuh tanah dan sebuah bom, sebuah asap timbul karena ledakan itu
Chandra pun keluar dari asap tanpa luka.
“Zee… Chandra…” Panggil Valentine dengan nada kesal sambil mengepalkan ke2 tangannya
“Bisa kalian hentikan pertarungan kalian?” Kata Valentine melanjutkan katanya.
Tapi mereka tidak menggubrisnya
Dan
“bug bak bruk brak pyang” hal yang terjadi sebaiknya di sensor
Dan mereka pun duduk manis dengan memar memar di wajahnya
“Zee kenapa kau mencampuri kehidupanku?” Tanya Valentine kesal.
“Aku hanya ingin kakak memiliki laki laki yang lebih kuat dari pada aku.” Katanya sambil menunduk ketakutan
“Pasti ibu yang menyuruhmu kan?” Tanya valentine masih kesal.. Zee pun hanya bisa mengangguk
“Dan kau Chandra” panggil Valentine sambil menunjuk Chandra
“Kenapa kau meladeninya?” Tanya Valentine kesal
“Karena si pendek ini menghinaku” Kata Chandra sambil menunjuk ke arah Zee
“apa pesek? Kau mau tanding ulang?” kata Zee tersulut emosinya
“diam kalian”kata Valentine sambil memukul mereka berdua
“berbaikan…” kata Valentine kesal
Mereka pun akhirnya berjabat tangan
“sebagai hukuman, kalian harus berjalan kodok dari sini sampai kota” kata Valentine agak tenang
“kakak yakin?” Kata Zee ragu ragu
“kau ingin melakukannya ato memilih hukuman lain?” Kata valentine sambil tersenyum
“tidak tidak ini sudah cukup” katanya sambil berjongkok
Dan merekapun melanjutkan perjalanan kembali kekota
“kakakmu menyeramkan yah?” Bisik Chandra sambil terus berjalan kodok
“Jangan tanya..” Bisik Zee
“aku dengar itu” Kata Valentine tersinggung
Bersambung…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar